PRICE LIST

Direktur Eksekutif Algoritma – Aditya Perdana

Hampir tiga tahun Indonesia dikepung pandemi Covid-19. Optimisme kebangkitan Indonesia pasca Covid-19 menjadi isu penting. Salah satunya terkait dengan survei yang dilakukan oleh Algoritma Research & Consulting menuju pemilu 2024 untuk melihat figur-figur calon presiden potensial. Demikian pula dengan proyeksi elektoral partai-partai politik peserta Pemilu, termasuk keberadaan parpol baru.

Dalam temuannya, 92,6% masyarakat optimis Indonesia dapat bangkit kembali pasca pandemi. Faktor SDM, SDA menjadi dasar keyakinan, selain adanya modal sosial (toleransi, Pancasila dan kebhinekaan). Sementara itu dari sisi kondisi demokrasi pada sejumlah aspek (ruang oposisi di parlemen, jaminan kebebasan berpendapat/berserikat, penegakan hukum, pemberantasan KKN) dipersepsi relatif baik oleh masyarakat. Namun penting dicatat bahwa pemberantasan korupsi, penegakan hukum, dan pemberantasan kolusi merupakan aspek demokrasi dengan tingkat penilaian buruk tertinggi dibandingkan lainnya.

Selanjutnya penilaian terhadap lembaga demokrasi juga relatif baik, termasuk penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu). TNI dan Presiden adalah dua lembaga yang dinilai paling baik (di atas 75%). Kemudian Polri dan KPK mendapat penilaian paling buruk diantara lembaga penegakan hukum. DPR dan DPRD merupakan lembaga dengan penilaian terendah dibandingan semua lembaga yang ada.

Beralih kepada proyeksi elektabilitas partai politik dan perilaku memilih masyarakat. Dimana pemilih cukup rasional karena menimbang visi-misi (38%) sebagai alasan utama memilih partai, selain itu ideologi (12,9%) dan program kerja (8,5%). Namun demikian, ada juga yang memilih karena popularitas partai (20,3%) ataupun karena faktor tokoh berpengaruh di partai (16,8%) sebagai alasan memilih. Hal ini mengindikasikan bahwa penting membangun kelembagaan partai politik modern berbasis ideologi dan program kerja. Berdasarkan temuan ini juga menjelang Pemilu 2024 terdapat partai-partai baru. Dari partai-partai baru yang ada, Gelora, Partai Ummat dan PRIMA paling banyak dikenal publik.

Kemudian dari sisi preferensi latar belakang figur calon presiden, figur dengan latar belakang Kepala Daerah dan Militer paling banyak diminati masyarakat. Beberapa figur yang dianggap layak seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Probowo Subianto, Ridwan Kamil dan Andika Perkasa. Lima nama terpopuler dianggap layar tersebut mengonfirmasi preferensi publik terkait figur dengan latar belakang kepala daerah dan TNI sebagai capres pilihan. Sementara itu, berdasarkan elektabilitas figur-figur calon presiden, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto memuncaki elektabilitas. Nama-nama figur dengan elektabilitas tetinggi sebangun dengan persepsi publik terhadap figur-figur yang dianggap layak menjadi presiden.

Temuan terakhir dalam survei ini mengenai preferensi figur kandidat wakil presiden. Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, AHY, dan Erick Thohir adalah figur yang dipandang sebagai sosok paling layak menjadi Wakil Presiden. Terdapat juga nama-nama lain di luar empat tokoh tersebut, misalnya Tri Risma Harini, Puan Maharani, Khofifah Indar Parawansa, Susi Pudjiastuti dari figur populer perempuan. Juga nama-nama seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, M Zainul Majdi, dan Salim Assegaf dari kalangan partai politik.

Leave A Comment